kita menapak pada suatu yg terjal dan cadas…
dan pada atasnya awan hitam menggulung ganas…
Ku lihat sesuatu di balik mega..
disana torehan tipis sedikit menganga menggaris permukaan awan..
aku di ahlikan total saat garis itu menyimpang ke utara…
mengalihkan ku dari gumpalan kelabu di atas ku….

org berkata sesungguhnya penyesalan adalah akhir…
dan aku banyak berbeda pendapat dengan ini…
mungkin mata ku yang tertutup atau keras bunyi sangkakala tak terdengar oleh kupingku..
tetapi jelas penyesalan bukanlah akhir… melainkan isi…
isi yang begitu berisinya…

hidup kita adalah permainan panjang…
banyak gerimis yang kemudian menumpuk…
mengikis, dan mengerogoti dimana kita berpijak seutuhnya…
layaknya lembu jantan yang gembul, berisi, dengan otonya yang kokoh
pengorbanan terjadi disna-sini dengan penyesalan mengekor membawa belati di tangannya…
ia, adalah setan yang datang dari kotaknya, pandora…
selayaknya seseorang meraba dalam gelap…

Jalan seharusnya mungkin lebih mudah…
dengan kebaikan yang lebih berlimpah…
tetapi apa benar jalan seharusnya itu ada…
jiwa kita berteriak akan jalan seharusnya..
padahal jalan itu tak ada, tak seorang akan pernah menjalaninya…
karena itu adalah khayalan dan keberadaannya hanyalah hasil dari pelarian panjang…
pelarian itu penuh pergumulan di dalam kabut gelap penyesalan

sekali lagi, penyesalan adalah isi…
isi yang benar berisi…
bukan berwujud tangisan tapi suatu energi refleksi untuk menemukan jalan seharusnya…
kita tak akan pernah berakhir dengan penyesalan…
karena saat tubuh kita kembali bersetubuh dengan tanah, tak ada apa-apa disana…
bahkan gelap pun tak ada…

-galng.e.l.